Selasa, 10 Februari 2009

ANALISIS CERPEN


Kupu-kupu di Dalam Buku


Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu
praktek dokter anak, di balai desa,kulihat orang-orang di
sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri
mana gerangan aku sekarang,

Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang, di perpustakaan
yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya
terang-benerang, kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menulis catatan, dan aku bertanya di
negeriMana gerangan aku sekarang,

Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang dipajang
terbentang, orang-orang memborong itu barang dan mereka
berdiri beraturandi depan tempat pembayaran, dan aku
bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika singgah di sebuah rumah, kulihat ada anak kecil bertanuya
tentang kupu-kupu pada mamanya dan mamanya tak bisa
menjawab keingin-tahuan putrinya, kemudian katanya,
”tunggu mama buka ensiklopedia dulu,yang tahu tentang
kupu-kupu,” dan aku bertanya di rumah negeri mana
gerangan aku sekarang,

Agaknya inilah kita rindukan bersama, setasiun bis dan ruang
tunggu kereta api negeri ini buku dibaca, di perpustakaan
perguruan, kota dan desa buku dibaca, di tempat penjualan
buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang
tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca.



1996 karya :Taufiq Ismail

ANALISIS PUISI DENGAN TEORI OBJEKTIF

STRUKTUR LUAR

1. BUNYI DAN IRAMA
Dalam puisi irama tercapai dengan perulangan secara konsisten dan bervariasi dari berbagai bunyi yang sama.seperti dalam puisi ini, baris pertama dalam satu bait menggunakan awalan ketika( menggunakan rima depan) selain itu juga terdapat dibaris akhir dalam setiap bait, terletak diakhir baris berupa kata ”mana gerangan aku sekarang,”

Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu
praktek dokter anak, di balai desa,kulihat orang-orang di
sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri
mana gerangan aku sekarang,


2. DIKSI ATAU PEMILIHAN KATA
Dalam puisi”Kupu-kupu di Dalam Buku“pilihan kata yang dipakai pengarang mudah dipahami, karena tidak menggunakan istilah-istilah yang sulit.

Ketika duduk di stasiun bis,di gerbang kereta api,di ruang
Tunggu praktik dokter anak, dibalai desa, kulihat orang-orang disekitarku duduk membaca buku dan aku
Bertanya dinegeri mana gerangan aku sekarang,

3. BARIS DALAM PUISI
Pengarang menuliskan puisi ini berbait-bait.puisi ini terdiri dari 5 bait, dan setiap bait terdiri dari beberapa baris. Baris dalam puisi juga berfungsi sebagai upaya untuk menciptakan efek artistik dan untuk membangkitkan makna.baris dalam puisi ini tidak menggunakan kata-kata/makna yang mudah dipahami.

4. ENJABEMENT
Disini hubungan antara baris 1 dan 2 masih bertautan (masih memiliki hubungan makna/ masih berkaitan)





Dalam tata bahasa ” di stasiun bis dan ruang tuggu” (antara ruang dan tunggu seharusnya tidak di pisah karena itu merupakan satu kalimat)
Tapi pemenggalan itu membuat nada yang berbeda.
5. BAIT DALAM PUISI
Puisi ini terdiri dari 5 bait, setiap bait terdapat lebih 2 baris. Dan antara bait satu dengan bait lainya saling berkaitan/ mempunyai kaitan makna yang sama. ”bahwa dimanapun berada buku diminati oleh semua orang”. Kalau dilihat sepintas baris 1sampai 4 merupakan penjabaran, dan baris 5 merupakan kesimpulan.
6. TIPOGRAFI
Dalam bait 1 sampai 5, baris pertama menggunakan huruf besar, dan setiap bait baris pertama ditulis mulai dari tepi sedangkan baris selanjutnya menjorok kedalam sampai akhir, demikian pula bait-bait selanjutnya. Selain itu awal kata baris pertama setiap bait berbunyi ”ketika” semua.

LAPIS MAKNA
1. SENSE
Gambaran yang ditemukan penyair dalam puisi ini adalah bahwa dimana pun buku selalu dibaca,diminati banyak orang.
2. SUBJECT MATTER
Subject Matter / pokok pikiran yang digambarkan penyair adalah buku merupakan jendela ilmu , buku diminati banyak orang, dimanapun dan kapanpun buku itu selalu di baca.dengan buku kita juga bisa mengetahui hal-hal baru yang sebelumnya belum diketahui.

3. FEELING

Dalam puisi ini penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pokok pikiran yang diekspresikannya yaitu sifat ingin tahu dengan mengobservasikan dan memberkan informasi/ langsung menyimpulkan apa tadi yang diobservasikannya.




4. TONE
Sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karya puisi ciptaanya yaitu pengarang mengajak pembaca untuk berfikir tentang jawaban dan apa yang ditanyakan tadi.dia tidak mempengaruhi pembaca,namun dia hanya memberitahukan/ menjawab pertanyaan-pertanyaanya sendiri tadi.bait 1,2,3,4 pengarang masih mengajak pembaca untuk berfikir. Namun pada bait ke-5 pengarang langsung memperlihatkan jawabannya.




5. TOTAL OF MEANING
Total of meaning / totalitas makna dalam puisi ini diperoleh setelah mempelajari subject matter,feeling, dan tone.
Berdasarkan subject matternya puisi ini bermakna bahwa buku adalah jendela ilmu. Dengan buku kita bisa mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Berdasarkan feeling yaitu sikap penyair adalah sikap baik,tidak memihak. Penyair melakukan pengobservasian, bukan untuk kepentinganan pribadinya tapi juga berguna bagi orang lain``.
Oleh karena itulah jelas sekali bahwa pengarang tidak mempengaruhi pembaca untuk berfikir sejenak, dan sebelum akhirnya pembaca tahu jawabanya, penyairpun sudah menyimpulkan sendiri.jadi para pembaca tidak terlalu pusing dibuatnya. Penyair mungkin berharap bahwa pembaca akan mampu bersifat positif setelah membaca puisi itu.
6. THEMA / TEMA
Tema ini merupakan ide dasar dari suatu puisi yang bertindak sebagai inti dari keseluruhan makna dalam puisi tersebut .setelah kita membaca dan menghayati puisi tersebut maka dapat kita tarik tema puisi yaitu ” Buku diminati semua orang,karena buku adalah jendela ilmu”

WONDO_008@YAHOO.CO.ID

Tidak ada komentar: